Tujuan Strategis:
- Meningkatkan kontribusi ekspor non-AS sebesar +40% terhadap total ekspor nasional.
- Membangun ketahanan devisa dari mitra dagang Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
- Mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara G7 dan mendorong South-South cooperation.
🔹 FASE 1: FONDASI & ANALISIS PASAR (2025)
Langkah Kunci:
- Mapping dan segmentasi pasar: Tiongkok, India, UEA, Arab Saudi, Afrika Selatan, Nigeria, Brasil.
- Identifikasi produk unggulan per pasar:
- Tiongkok: nikel, kopi premium, makanan olahan
- India: CPO, batu bara, farmasi
- Afrika: kendaraan roda dua, makanan cepat saji, produk halal
- Timur Tengah: alat kesehatan, kosmetik halal, konstruksi ringan
- Audit rantai pasok ekspor dan hambatan logistik.
- Evaluasi perjanjian dagang yang sudah dan akan diratifikasi: IE-CEPA, IK-CEPA, PTA dengan Afrika Selatan, GCC-FTA.
🔹 FASE 2: AKSELERASI PRODUK & HILIRISASI (2026–2027)
Langkah Kunci:
- Penguatan industri hilirisasi berbasis ekspor:
- Nikel → baterai EV, rumput laut → produk biofarmasi, ikan → makanan beku
- Digitalisasi UMKM ekspor melalui pelatihan e-commerce lintas negara.
- Penyaluran insentif fiskal untuk industri ekspor non-tradisional.
- Kolaborasi antar-BUMN ekspor (PNM, Eximbank, Telkom, Biofarma) untuk satu platform ekspor digital nasional.
🔹 FASE 3: DIPLOMASI EKONOMI & INFRASTRUKTUR EKSPOR (2028–2029)
Langkah Kunci:
- Perluasan trade desk di 20 negara non-AS strategis.
- Penyusunan paket diplomasi perdagangan tematik:
- Indonesia Halal Hub
- Belt and Spices Initiative (produk rempah, herbal, wellness)
- Tropical Tech (bioteknologi, agritech)
- Pembangunan pusat logistik dan hub ekspor regional (contoh: pelabuhan Bitung untuk Pasifik, pelabuhan Patimban untuk India).
- Ekspansi sistem Local Currency Settlement (LCS) di India, Tiongkok, UAE, Afrika Selatan.
🔹 FASE 4: SUSTAINABILITY & SCALE-UP (2030)
Langkah Kunci:
- Penyesuaian ekspor ke green economy: sertifikasi karbon, sertifikat ESG ekspor, produk net zero.
- Penetapan target kontribusi ekspor non-AS sebesar 70% dari ekspor total ke negara berkembang.
- Implementasi “Indonesia Export Champions Program”: 100 eksportir unggulan non-AS per sektor.
- Integrasi platform ekspor digital, diplomasi ekonomi, dan marketplace global (e.g. Alibaba, Souq, Jumia, Flipkart).
📊 INDIKATOR KINERJA UTAMA (KPI) ROADMAP
Indikator | Target 2030 |
Nilai ekspor non-AS | USD 230 miliar |
Pangsa pasar di Afrika & Timur Tengah | >15% total ekspor |
Jumlah eksportir baru | 25.000 UMKM |
Rasio ekspor produk hilir vs mentah | 70:30 |
Devisa dari transaksi LCS | >USD 30 miliar |
✅ PENUTUP
Roadmap ini bertujuan menempatkan Indonesia sebagai pusat ekspor bernilai tambah di Global South—mengandalkan kekuatan domestik, kemitraan strategis non-AS, serta diplomasi ekonomi cerdas.
Discover more from LIDER-NEWS
Subscribe to get the latest posts sent to your email.