Kenapa Wisatawan Mancanegara Mau Melancong ke Sumatera

Reading Time: 4 minutes

Suara Batak Tapanuli – Sumatera Utara, dengan keindahan alam Danau Toba, kekayaan budaya Batak, dan destinasi wisata lainnya, terus berupaya menarik perhatian wisatawan mancanegara (wisman). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, kunjungan wisman ke Sumatera Utara menunjukkan tren positif pada 2024, meskipun masih menghadapi sejumlah tantangan. Artikel ini mengulas perkembangan kunjungan wisman selama 2024 hingga proyeksi 2025, disertai analisis dan solusi untuk meningkatkan jumlah kunjungan.

Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Sumatera Utara

Berdasarkan data BPS, jumlah wisman yang berkunjung ke Sumatera Utara melalui empat pintu masuk utama (Bandara Internasional Kualanamu, Pelabuhan Laut Belawan, Pelabuhan Laut Teluk Nibung, dan Bandara Internasional Silangit) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada 2024. Berikut adalah beberapa poin penting:

  • Januari-Februari 2024: Total kunjungan wisman mencapai 39.615 kunjungan, naik 35,29% dibandingkan periode yang sama pada 2023 (29.282 kunjungan). Pada Februari 2024, tercatat 24.764 kunjungan, meningkat signifikan dari Januari 2024 yang mencatat 14.851 kunjungan.
  • Januari-Maret 2024: Total kunjungan wisman mencapai 54.772 kunjungan, naik 20,44% dibandingkan periode Januari-Maret 2023 (45.478 kunjungan). Namun, pada Maret 2024, jumlah kunjungan turun menjadi 15.155 kunjungan dari 24.766 kunjungan pada Februari 2024.
  • Januari-Juni 2024: Total kunjungan wisman mencapai 115.966 kunjungan, naik 22,51% dibandingkan periode yang sama pada 2023 (94.659 kunjungan). Meski demikian, terjadi penurunan pada Juni 2024 dengan 14.830 kunjungan dibandingkan Mei 2024 (20.616 kunjungan).
  • Januari-Agustus 2024: Total kunjungan wisman mencapai 164.250 kunjungan, meningkat 23,24% dibandingkan periode yang sama pada 2023 (133.272 kunjungan). Pada Agustus 2024, tercatat 22.261 kunjungan, sedikit menurun dari Juli 2024 (22.918 kunjungan).
  • Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang: Pada Februari 2024, TPK hotel berbintang di Sumatera Utara mencapai 48,06%, naik dari 44,80% pada Januari 2024. Namun, pada Maret 2024, TPK turun menjadi 43,49%, dan pada Juni 2024 sedikit naik menjadi 48,70%. Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik juga meningkat, dari 1,40 hari pada Februari 2024 menjadi 1,50 hari pada Maret 2024, dan 1,35 hari pada Agustus 2024.

Secara nasional, kunjungan wisman ke Indonesia pada 2024 mencapai 13,9 juta kunjungan, naik 19,05% dibandingkan 2023. Sumatera Utara, meskipun bukan destinasi utama seperti Bali (6,33 juta kunjungan pada 2024), tetap menunjukkan potensi besar sebagai salah satu destinasi super prioritas (DSP) melalui Danau Toba.

Analisis: Faktor Pendorong dan Tantangan

Faktor Pendorong

  1. Destinasi Super Prioritas Danau Toba: Danau Toba, sebagai salah satu dari lima DSP di Indonesia, menjadi magnet utama bagi wisman. Event internasional seperti Kejuaraan Dunia Aquabike pada Juli 2025 di Danau Toba diperkirakan akan meningkatkan kunjungan wisman, terutama dari kawasan Asia, Eropa, dan Australia.
  2. Konektivitas yang Membaik: Bandara Internasional Kualanamu dan Silangit menjadi pintu masuk utama yang memudahkan akses wisman. Peningkatan frekuensi penerbangan internasional ke Sumatera Utara turut mendukung pertumbuhan kunjungan.
  3. Promosi Pariwisata Berkelanjutan: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong konsep quality tourism, menargetkan wisman dengan pengeluaran tinggi (high quality spender) dan masa tinggal lebih lama, yang juga diterapkan di Sumatera Utara.
  4. Peningkatan Infrastruktur: Penataan akses jalan, penginapan, dan fasilitas pendukung di sekitar Danau Toba meningkatkan kenyamanan wisatawan.

Tantangan

  1. Fluktuasi Kunjungan Bulanan: Data menunjukkan penurunan kunjungan pada bulan-bulan tertentu, seperti Maret 2024 (15.155 kunjungan) dan Juni 2024 (14.830 kunjungan), yang menunjukkan kurangnya konsistensi dalam menarik wisman.
  2. Persaingan dengan Destinasi Lain: Bali dan destinasi lain seperti Borobudur dan Mandalika masih mendominasi kunjungan wisman, dengan Bali menyumbang 6,33 juta kunjungan pada 2024. Sumatera Utara perlu strategi yang lebih agresif untuk bersaing.
  3. Infrastruktur Pendukung yang Belum Optimal: Meskipun ada peningkatan, beberapa area wisata masih kekurangan fasilitas seperti transportasi lokal, pemandu wisata multibahasa, dan informasi wisata yang mudah diakses.
  4. Keterbatasan Promosi Digital: Promosi pariwisata Sumatera Utara di platform internasional masih kurang masif dibandingkan Bali atau Yogyakarta.
  5. TPK Hotel yang Fluktuatif: Penurunan TPK pada Maret 2024 (43,49%) dan Juni 2024 (48,70%) menunjukkan perlunya peningkatan daya tarik destinasi untuk memperpanjang masa tinggal wisman.

Solusi untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Sumatera Utara pada 2025, berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan:

  1. Optimalisasi Event Internasional
    Penyelenggaraan event berskala internasional, seperti Kejuaraan Dunia Aquabike di Danau Toba pada Juli 2025, harus dimaksimalkan dengan paket wisata terintegrasi. Paket ini dapat menggabungkan pengalaman event dengan eksplorasi destinasi seperti Pulau Samosir, Bukit Simarjarunjung, dan desa-desa budaya Batak. Kemenparekraf juga perlu memastikan promosi event ini menjangkau pasar Asia, Eropa, dan Australia.
  2. Peningkatan Konektivitas dan Infrastruktur
    Pemerintah daerah dan pusat harus terus meningkatkan konektivitas udara, darat, dan laut. Penambahan frekuensi penerbangan internasional ke Bandara Kualanamu dan Silangit, serta perbaikan akses jalan ke destinasi wisata, akan memudahkan wisman. Penataan fasilitas penginapan dan transportasi lokal juga penting untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.
  3. Promosi Digital dan Kolaborasi dengan Influencer
    Promosi pariwisata Sumatera Utara perlu diperkuat melalui platform digital seperti Instagram, YouTube, dan TikTok, menargetkan pasar internasional. Kolaborasi dengan influencer pariwisata global dan lokal dapat meningkatkan visibilitas Danau Toba dan destinasi lainnya. Selain itu, pembuatan konten multibahasa tentang budaya Batak, kuliner, dan atraksi wisata dapat menarik minat wisman.
  4. Pengembangan Wisata Berbasis Budaya dan Ekowisata
    Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya Batak dan potensi ekowisata yang besar. Pengembangan desa wisata berbasis budaya, seperti desa-desa di sekitar Danau Toba, dapat menarik wisman yang mencari pengalaman autentik. Program pelatihan pemandu wisata multibahasa juga perlu diperkuat untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.
  5. Penerapan Standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability)
    Penerapan standar CHSE yang ketat di destinasi wisata dan penginapan akan meningkatkan kepercayaan wisman. Satgas Gerakan Wisata Bersih harus memastikan kebersihan dan keamanan di destinasi wisata, seperti yang diterapkan Kemenparekraf, untuk menarik wisman dengan pengeluaran tinggi.
  6. Peningkatan Kerjasama dengan Pihak Swasta dan Komunitas Lokal
    Kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, dan operator tur, serta keterlibatan komunitas lokal dalam pengelolaan destinasi, akan menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Program pelatihan bagi pelaku UMKM lokal juga dapat meningkatkan kualitas suvenir dan kuliner yang ditawarkan kepada wisman.

Kesimpulan

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara pada 2024 menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan total 164.250 kunjungan hingga Agustus 2024, naik 23,24% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Namun, fluktuasi bulanan dan persaingan dengan destinasi lain menjadi tantangan yang perlu diatasi. Dengan memanfaatkan potensi Danau Toba sebagai DSP, mengoptimalkan event internasional, meningkatkan konektivitas, dan memperkuat promosi digital, Sumatera Utara dapat mencapai target kunjungan wisman yang lebih tinggi pada 2025. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas lokal, serta penerapan standar CHSE, akan menjadi kunci untuk menjadikan Sumatera Utara sebagai destinasi unggulan di Indonesia.


Discover more from LIDER-NEWS

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from LIDER-NEWS

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading