Sumbangan Rakyat Untuk Danantara dari dividen Rp 110 triliun BUMN

Reading Time: 2 minutes

Berdasarkan informasi yang tersedia, dividen ini sebagian besar berasal dari tiga bank BUMN besar, yaitu:

  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Menyumbang dividen sebesar Rp 27,68 triliun, termasuk dividen interim Rp 10,88 triliun.
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Menyumbang dividen sebesar Rp 22,62 triliun.
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Menyumbang bagian dari total dividen, dengan total dari ketiga bank ini mencapai sekitar Rp 60 triliun hingga akhir April 2025.

Selain itu, perusahaan BUMN besar seperti Telkom Indonesia, Pertamina, dan PLN juga disebutkan sebagai potensi penyumbang dividen, meskipun belum mengumumkan pembagian dividen untuk periode tersebut. Dengan asumsi konservatif, ketiga perusahaan ini diperkirakan dapat menyumbangkan dividen hingga Rp 97 triliun, yang kemungkinan turut berkontribusi pada angka total Rp 110 triliun yang diterima BPI Danantara.

Bisnis Plan Badan Pengelola Investasi Danantara

Tujuan Utama Mengoptimalkan pengelolaan dividen BUMN (termasuk Rp 110 triliun) dan aset negara untuk mendukung transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada keuntungan jangka panjang dan pembangunan berkelanjutan.

Strategi Investasi Sektor Prioritas: Hilirisasi (nikel, bauksit, tembaga) Infrastruktur (jalan tol, bandara, pelabuhan) Ketahanan pangan (produksi pangan) Ketahanan energi terbarukan Industri substitusi impor Digital dan teknologi (data center, kecerdasan buatan).

Konsolidasi Aset BUMN: Mengelola 7 BUMN besar: Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, Mind ID Total aset: ~Rp 9.600 triliun.

Struktur holding: Holding Operasional: Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Holding Investasi: Indonesia Investment Authority (INA) Pendanaan Non-APBNModal awal: ~USD 25 miliar (Rp 327,2 triliun) Total dana kelolaan: ~USD 900 miliar (Rp 14.715 triliun).

Tata Kelola:
  • Menerapkan good corporate governance dengan transparansi dan akuntabilitas
  • Pengawasan oleh Dewan Pengawas (Ketua: Erick Thohir) dan penasihat (mantan presiden, organisasi masyarakat)
Audit berkala untuk memastikan integritas
  • Target Keuntungan
  • Target return 7% per tahun dari modal awal Rp 650 triliun
  • Meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN untuk dividen yang lebih besar
  • Menciptakan nilai tambah melalui proyek strategis
  • Mitigasi Risiko
  • Keuntungan dan kerugian ditanggung Danantara, bukan negara
  • Pengurus tidak bertanggung jawab hukum jika:
  • Tidak ada kesalahan/kelalaian
  • Pengelolaan dilakukan dengan itikad baik
  • Tidak ada benturan kepentingan
  • Tidak ada keuntungan pribadi yang tidak sah
  • Fokus pada sektor strategis dengan return tinggi untuk meminimalkan risiko

Tantangan

  • Risiko salah alokasi investasi
  • Potensi political interference
  • Keterbatasan audit langsung oleh BPK, BPKP, dan KPK

Kesimpulan

BPI Danantara berencana mengelola dana, termasuk dividen Rp 110 triliun dari BUMN, dengan fokus pada investasi strategis di sektor hilirisasi, infrastruktur, ketahanan pangan, energi, dan digital. Dengan pendekatan profesional, tata kelola yang transparan, dan target menjadi sovereign wealth fund kelas dunia, Danantara bertujuan menciptakan keuntungan jangka panjang sambil mendukung pembangunan nasional. Namun, keberhasilan bergantung pada alokasi investasi yang tepat dan pengelolaan risiko yang efektif.


Discover more from LIDER-NEWS

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from LIDER-NEWS

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading